REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Indra Azwan (53) kembali melakukan perjalanan menuju istana kepresidenan di Jakarta. Bukan dengan mobil, kereta, apalagi pesawat, Indra menuju Jakarta dari tempatnya, Malang, dengan berjalan kaki.
Bapak dari empat anak ini nekat menempuh perjalanan ratusan kilometer untuk menuntut janji Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, dalam mengusut kasus kematian anaknya. Indra menyebut, pada 1993 lalu, putranya, yakni Rizki Andika, tewas ditabrak oknum polisi.
Namun hingga 19 tahun peristiwa naas itu terjadi, Indra belum mendapat keadilan. "Semua omong kosong, perkataan presiden pun omong kosong, sampai sekarang tidak ada kejelasan," ujarnya saat sedang beristirahat di Kawasan Simpang Lima, Semarang, Rabu (29/2).
Pria asal Malang ini menuding keadilan di Indonesia tidaklah berpihak pada rakyat kecil. "Hanya orang-orang kecil saja yang menjadi korban, sedangkan orang-orang yang di atas tak tersentuh hukum," ucapnya geram. Indra menuntut oknum-oknum yang membuatnya sengsara selama belasan tahun diseret ke pengadilan.
Sesampainya di Jakarta, Indra akan menemui presiden. "Terserah nanti mau ditemui atau gak, yang penting saya sudah tunggu janjinya pak presiden hingga dua tahun," ujarnya. Namun sayangnya, selama dua tahun tersebut, Indra tak mendapat respon yang berarti dari pihak istana.