Selasa 28 Feb 2012 23:10 WIB

Rumah Singgah Bung Karno Terlantar, Aktivis Rengasdengklok Galang Dana

Tampak rumah penculikan sang Proklamator Soekarno-Hatta di Rengasdengklok. (Republika Online/fafa)
Tampak rumah penculikan sang Proklamator Soekarno-Hatta di Rengasdengklok. (Republika Online/fafa)

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG  - Sejumlah aktivis Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mendeklarasikan penggalangan dana sebagai wujud kepedulian terhadap keberadaan rumah singgah Bung Karno yang bersejarah itu di Kecamatan Rengasdengklok, Selasa (28/2)

Koordinator penggalangan dana peduli rumah singgah Bung Karno, Imun Munandar, mengatakan, deklarasi penggalangan dana Rp1.000 per orang itu untuk rumah singgah Bung Karno di Rengasdengklok. Hingga saat ini, keberadaan rumah bersejarah itu belum diperhatikan pemerintah pusat, Pemprov Jabar, dan Pemkab Karawang.

Rencananya, hasil penggalangan dana Rp1.000 itu akan diberikan kepada pemilik rumah singgah Bung Karno, yakni keturunan Djiaw Kie Siong, untuk selanjutnya digunakan sebagai biaya pemeliharaan rumah bersejarah tersebut.

Ia berharap, aksi itu bisa menjadi gerakan nasionalisme untuk menggugah seluruh rakyat Indonesia, sehingga lebih peduli terhadap Bangsa Indonesia dan tidak pernah melupakan sejarah.

Ketua DPRD Karawang Tono Bachtiar yang hadir saat kegiatan deklarasi aksi penggalangan dana Rp1.000 untuk rumah singgah Bung Karno itu mengaku, pihaknya akan mencari solusi agar rumah bersejarah di Rengasdengklok itu bisa diselamatkan dan benar-benar dimanfaatkan sebagai aset sejarah bangsa.

Sejarah mencatat bahwa rumah milik Djiaw Kie Siong, seorang warga keturunan Tionghoa di kota itu menjadi tempat persinggahan Presiden Soekarno ketika diasingkan ke Rengasdengklok.

Peristiwa tersebut pada 16 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok untuk kemudian didesak mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.

Peristiwa itu akhirnya muncul kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr Achmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan, sedangkan proklamasi dikumandangkan pada 17 Agustus 1945.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement