Selasa 28 Feb 2012 21:09 WIB

MIUMI: Politik Menghilangkan Ilmu

Rep: Ahmad Reza Safitri/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Pimpinan Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Hamid Fakhmi, menegaskan pihaknya tidak akan berkecimpung di dunia politik. Sebab, ia menilai situasi politik saat ini malah menjadikan orang atau lembaga yang berkecimpung di dalamnya menjadi kehilangan kepekaan.

Selain itu, kata dia, politik pun mematikan ilmu. "MIUMI tidak boleh berpolitik," tegasnya saat ditemui sebelum acara Deklarasi MIUMI, di Jakarta, Selasa (28/2).

Karena itu, pihaknya mengaku akan memberlakukan syarat ketat kepada calon anggota. Namun, jika para kader ingin berkecimpung dalam kancah politik, maka harus diawali dengan mengundurkan diri terlebih dahulu.

Antipatinya MIUMI dalam politik, menurut Hamid juga didasari karena semakin banyaknya para cendekiawan dan ulama yang masuk ke politik praktis, tapi tidak memberikan perubahan. Malah kehilangan ilmu keagamaan. Padahal, kata dia, ilmu tersebut merupakan jawaban dari segala permasalahan.

Sebab, jelas dia, ilmu yang dimaksud adalah ilmu yang berkandung kedalam dasar-dasar agama serta akhlak. "Tapi ilmu itu hilang ketika sudah berpolitik," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement