Senin 27 Feb 2012 07:49 WIB

Banjir Pidie, 958 Rumah Terendam

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Heri Ruslan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir bandang di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh pada Sabtu (25/2), pukul 18.30 WIB, berdekatan dengan lokasi banjir bandang yang terjadi pada 10 Maret 2011. Daerah yang terkena banjir meliputi Desa Kebun Nilam, Blang Maloe, Blang Seuke, Ulee Gunong, Pulo Mesjid I, Pulo Mesjid II, Pulo Kawah, Neubok Badeuk, Alue Calong, Simpek, dan Tanjung Bungong.

Adanya sosialisasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Pidie kepada masyarakat menyebabkan warga memahami tanda-tanda akan datangnya banjir bandang. Kondisi air sungai yang keruh dan muka air naik dengan cepat, serta pengalaman sebelumnya membuat warga sekitar mampu mengantisipasi kehadiran banjir tersebut.

"Semuanya diantisipasi masyarakat dengan mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Senin (27/2).

Meski begitu, menurut Sutopo, dilaporkan 37 rumah hanyut dan hilang, serta ratusan rumah terendam dan rusak ringan, namun tidak ada korban jiwa. Dikatakannya, orang yang hilang telah ditemukan dalam kondisi luka ringan dan selamat, serta enam orang luka-luka dan masih menjalani perawatan medis.

Dijelaskannya, tercatat 958 rumah milik kepala keluarga yang terendam akibat banjir bandang tersebut, terdiri 350 rumah yang dihuni 1.400 jiwa di Blang Maloe, 215 rumah yang ditempati 953 jiwa di Blang Seuke, dan 193 rumah yang ditinggal 803 jiwa di Alue Calong. "Khusus di Desa Blang Maloe, sebanyak 45 kepala keluarga atau 149 jiwa mengungsi karena rumahnya tidak bisa lagi ditempati," terang Sutopo.

Dampak banjir itu, imbuh Sutopo, mengakibatkan kerugian materiil yang terdiri sembilan unit balai pengajian rusak, satu jembatan gantung rusak berat, dua unit jembatan beton rusak berat, serta sepanjang 4,6 kilometer jalan rusak berat. Kemudian, ada 37 unit rumah hanyut dan hilang, serta 287 unit rumah rusak ringan.

Sutopo melanjutkan, BPBA Pidie telah mengerahkan lima unit alat berat untuk melakukan proses pembersihan dari material kayu dan lumpur. Akses jalan Blang Maloe, Tangse putus total mengakibatkan transportasi terhambat. Adapun bantuan logistik telah diberikan kepada para korban maupun pengungsi.

Karena petugas BPBD Pidie kurang mencukupi jumlahnya, maka BPBD di daerah sekitarnya berdatangan membantu penanganan korban. "Salah satunya 60 personil BPBA Aceh Barat datang membawa peralatan dan bantuan."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement