Sabtu 25 Feb 2012 20:06 WIB

Jelang PON, 39 Pejabat DKI jadi Bapak Angkat Atlet

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Ramdhan Muhaimin
Atlet sepatu roda Indonesia, Ajeng Anindya, menunjukkan medali emas nomor 5.000 meter putri PTP (Point To Point) SEA Games XXVI usai penyematan medali di arena sepatu roda, Komplek Olah Raga Jakabaring, Palembang, Sumsel, Sabtu (12/11).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Atlet sepatu roda Indonesia, Ajeng Anindya, menunjukkan medali emas nomor 5.000 meter putri PTP (Point To Point) SEA Games XXVI usai penyematan medali di arena sepatu roda, Komplek Olah Raga Jakabaring, Palembang, Sumsel, Sabtu (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH - Menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-16 tahun 2012, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta melantik bapak angkat untuk setiap cabang olahraga. Bapak angkat tersebut berasal dari pejabat teras Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sebanyak 39 pejabat dilantik menjadi bapak angkat atau pembina olah raga oleh Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, saat rapat anggota KONI DKI Jakarta, Sabtu (25/2). 

Para bapak angkat dipilih untuk membina cabang olah raga yang akan dilombakan di PON yang akan datang 198 hari lagi.

Pejabat yang terpilih berdasarkan keputusan gubernur DKI Jakarta. Seperti diantaranya untuk cabang olah raga Balap Sepeda terpilih Kasudin Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, cabang atletik dipegang oleh Kasudin Pendidikan DKI Jakarta, cabang Karate diberikan pada Kasudin Perhubungan, cabang Judo untuk Kasudin Damkar, cabang futsal dipegang oleh Kasudin Sosial dan kepala suku dinas lain dari jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Tak hanya Kasudin yang menjadi bapak atau ibu angkat, walikota, bupati dan beberapa pimpinan perusahaan juga diikutsertakan. Beberapa diantaranya ialah, Bupati Kepulauan Seribu memegang cabang dayung, Walikota Jakarta Utara untuk cabang Ski Air, Kepala PD. Pasar Jaya memegang cabang Karate, Kepala keuangan PT. Jaya Ancol membina cabang golf, serta beberapa pejabat lain. Selain itu, kepala Satpol PP akan membina cabang olah raga tinju.

Para Bapak atau ibu angkat tersebut guna mencari relasi untuk kebutuhan dana menjelang PON. Dengan adanya pembina, diharapkan dapat melancarkan anggaran dana yang dibutuhkan sehingga upaya meraih emas dapat maksimal.

Ketua Umum KONI DKI Jakarta, Winny Erwindia, menuturkan tugas para pembina tersebut tak sekedar uang namun juga untuk nasib atlet kedepan. "Tak hanya uang, Yang lebih adalah bagaimana mereka (atlet) dipacu untuk misalnya kalau bagus, pintar, lulus bisa direkrut jadi pegawai. Itu cuma salah satu bentuk upaya, karena atlet kan juga manusia biasa," tuturnya.

Fauzi meminta kepada seluruh pejabat tersebut untuk berkomitmen meraih emas dalam PON yang akan datang. "Sepakat agar DKI juara umum kembali. Kekompakan harus dijaga. Ini bukan pekerjaan sederhana. Saya titipkan ini," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement