Sabtu 25 Feb 2012 17:52 WIB

Menteri Pertanian:Stop Penjualan Lahan Produktif

REPUBLIKA.CO.ID,CILACAP--Menteri Pertanian Suswono meminta petani untuk tidak menjual lahan-lahan produktif demi terjaganya produktivitas pertanian.

"Di Sragen ada Perda tentang Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan, saya harap di Cilacap juga ada," kata Suswono saat memberi sambutan dalam rembug tani, di Sidareja, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu sore.

Dengan adanya perlindungan tersebut, kata dia, kota-kota baru diharapkan tidak tumbuh di lahan produktif sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga.

Dalam acara yang digelar Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) dan dihadiri sekitar 500 petani tersebut, Mentan mengakui sebagian besar petani di Indonesia masuk dalam kategori warga miskin.

"Baru-baru ini tersaji data yang menyebutkan bahwa 70 persen petani Indonesia masuk kategori miskin, selain itu 60 persen penerima raskin adalah petani. Ini lucu, saudara-saudara yang memroduksi beras justru menerima beras," katanya.

Bahkan, kata dia, rata-rata petani di Indonesia hanya memiliki lahan seluas 0,3 hektare. Menurut dia, kondisi tersebut jauh beda dengan petani di Eropa maupun Thailand.

"Bulan lalu (Januari 2012), saya ke Jerman dan ternyata petani di sana rata-rata memiliki lahan seluas 50 hektare dan mendapat bantuan sebesar 300 Euro," katanya.

Bahkan di Thailand yang luas lahan pertaniannya hanya 9,5 juta hektare, kata dia, rata-rata petaninya hanya memiliki lahan seluas tiga hektare tetapi masih bisa ekspor beras.

Menurut dia, hal ini disebabkan petani Thailand bisa tetap menjaga luas lahan pertaniannya. Dalam hal ini, lanjutnya, jika pemilik lahan tersebut meninggal dunia, lahan tersebut tidak dibagi untuk anak-anaknya melainkan hanya satu anak yang meneruskan lahan pertanian itu.

Oleh karena itu, Mentan mengharapkan semua pihak untuk bersama-sama mencari solusi untuk menyejahterakan petani Indonesia. "Kita dituntut untuk swasembada tetapi kalau lahannya sempit, bagaimana bisa sejahtera. Pemerintah tidak tinggal diam," kata Suswono.

Menurut dia, salah satu yang dilakukan adalah upaya untuk meningkatkan produktivitas dengan menanam tanaman pertanian yang memiliki nilai jual tinggi. Selain itu, kata dia, petani perlu diberi akses untuk bisa menggarap lahan yang menganggur sehingga dapat meningkatkan produktivitas pertanian.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement