Jumat 24 Feb 2012 12:01 WIB

Bajaj Berbondong-bondong Ikut Ujian

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Dewi Mardiani
Bajaj
Bajaj

REPUBLIKA.CO.ID, Sejak operasi bajaj serentak DKI Jakarta sejak pertengahan Januari 2012, para sopir bajaj berbondong-bondong melakukan ujian. Tentunya bukan ujian di sekolah, tapi, mereka ikut uji kir di Pulo Gadung, Jakarta Timur. Jumlah bajaj uji kir terus meningkat hingga kini.

Tempat pengujian kir kendaraan di Pulogadung terlihat dipenuhi bajaj. Bajaj-bajaj hilir mudik keluar masuk tempat uji kir tersebut. Menurut Penguji Pelaksana Lanjutan PKB Dinas Perhubungan, Fatchuri, sejak marak digaruk, bajaj rajin uji kir. "Dari rata-rata 60 bajaj sekarang jadi 100an bajaj. Gara-gara digaruk," ujarnya, kemarin.

Meski demikian, beberapa bajaj bodong masih enggan untuk melakukan uji kir. Mereka mengaku masih dapat beroperasi meski kondisi bajaj telah bodong. "Bajaj bodong keluarnya kalau malam, kalau gak ada petugas, biar gak kena razia," ujar salah seorang sopir bajaj, Rudi, yang beroperasi di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara.

Beberapa sopir bajaj mengaku masih malas melakukan uji kir karena kondisi bajaj yang tua dipastikan tak akan lulus pengujian. Uang yang keluar pun tak sedikit, namun bajaj tetap tak lulus uji.

Untuk mengenali bajaj bodong atau tidak, telah ada tanda nomor urut kir yang diberikan Dishub. "Sekarang ada nomor urut. Kalau bajaj gak ada nomor berarti bodong," tutur Fatchuri.

Nomor tersebut menurutnya merupakan nomor urut uji kir. Nomor ditempel di pintu bajaj dan di mesin bajaj. Sehingga untuk berhati-hati dari bajaj bodong, calon penumpang dapat melihat stiker nomor yang berada di pintu bajaj. Jika tak bernomor, berhati-hatilah karena bajaj tersebut merupakan bajaj bodong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement