REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Pertamina (Persero) berencana mulai mengoperasikan terminal terapung gas alam cair di laut utara Jakarta berkapasitas tiga juta ton per tahun pada akhir April 2012.
Juru Bicara Pertamina M Harun di Singapura, Jumat mengatakan, awal April, terminal terapung diharapkan sudah terpasang. "Selanjutnya, dilakukan berbagai tes untuk kemudian mulai 'onstream' ke PLN pada akhir April 2012," ujarnya.
Menurut dia, proyek terminal Jakarta merupakan pertama yang dibangun di Indonesia, sehingga Pertamina ingin benar-benar tidak bermasalah saat pengoperasiannya. Saat ini, peralatan terminal juga masih menjalani serangkaian tes termasuk hidrostatik agar saat beroperasi tidak terdapat masalah.
"Memang sedikit agak mundur pengoperasiannya, namun masih sesuai target pada April ini. Kami ingin memastikan agar proyek berjalan dengan baik nantinya," ujarnya.
Harun juga mengatakan, pihaknya tengah menegosiasikan agar terminal Jakarta memperoleh tambahan pasokan dari kilang Tangguh, Papua yang merupakan pengalihan alokasi Sempra, AS.
Menurut dia, pasokan Sempra ke terminal LNG di Jakarta tersebut dilakukan sampai proyek konversi kilang Arun di Aceh beroperasi. "Kami prioritaskan pasokan Sempra buat Arun," ujarnya.
Pemerintah telah mengeluarkan Instruksi Presiden No 14 Tahun 2011 yang memutuskan pembangunan terminal penerima terapung LNG (floating storage and regasification unit/FSRU) di Jakarta, Medan, dan Semarang.
Selain juga pembangunan tujuh terminal LNG skala kecil di kawasan Indonesia bagian timur. Di luar inpres itu, pemerintah juga merencanakan pembangunan satu unit konversi kilang LNG menjadi gas di Arun, Aceh.
FSRU di Jakarta akan dibangun berkapasitas 3 juta ton per tahun atau 400 MMSCFD, Medan 2,5 juta ton, dan Semarang 3 juta ton. Sedang konversi kilang Arun direncanakan berkapasitas 2,5 juta ton dan tujuh terminal kecil 1,5 juta ton per tahun.
Terminal skala kecil yang dibangun perusahaan patungan Pertamina dan PT PLN, di antaranya akan dibangun di Samarinda berkapasitas 30 MMSCFD, Halmahera 30 MMSCFD, Balikpapan 15 MMSCFD, Bali 25 MMSCFD, dan Pomalaa 25 MMSCFD.
Terminal LNG Jakarta dimulai peletakan batu pertama pada 27 Mei lalu. Proyek dibangun PT Nusantara Regas yang merupakan perusahaan patungan, Pertamina dengan porsi saham 60 persen dan PT PGN Tbk 40 persen.
Pasokan LNG yang sudah pasti berasal dari kilang Bontang, Kaltim sebesar 1,5 juta ton per tahun. Gas akan dimanfaatkan memenuhi kebutuhan PLTGU Muara Karang dan PLTGU Tanjung Priok di Jakarta Utara.