Kamis 23 Feb 2012 23:01 WIB

Parpol Jangan Terjebak Investasi Politik

Konfederasi parpol, ilustrasi
Konfederasi parpol, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Budi Susilo Soepandji mengimbau agar partai politik tidak terjebak investasi pemberdayaan politik yang berujung pada uang.

"Politisi di partai politik harus memegang prinsip kejujuran dan wawasan kebangsaan," kata Budi di Jakarta, Kamis (23/2).

Menurut dia, sistem demokrasi yang saat ini berjalan membutuhkan dana yang besar, sehingga dikhawatirkan parpol tidak saja berpikir ideologis untuk kebangsaan. Tapi juga berfikir bagaimana melakukan investasi pemberdayaan terhadap politiknya dan mencari uang untuk mengembalikannya.

"Kondisi ini membuat beberapa kader partai politik terjebak dalam pusaran uang. Sehingga, dinamika politik menjadi dipandang tidak jujur karena "background" aspirasi lebih karena uang atau ketidakjujuran," ujarnya.

Akibatnya, masyarakat tidak akan lagi percaya dengan parpol dan merugikan kader parpol itu sendiri.

"Kejujuran itu sumber keadilan. Prinsip kejujuran ini harus dimiliki oleh seluruh politisi Indonesia kalau mau nanti dipercaya oleh masyarakat," ujarnya.

Kendati demikian, kondisi yang ada saat ini merupakan sebuah proses yang harus dijalani meskipun tidak seperti yang diharapkan.

Sebagai lembaga yang salah satu fungsinya menyiapkan kader-kader calon pemimpin bangsa, Lemhanas pun mencermati masalah ini.

"Kami sudah mengajukan izin ke dewan pengarah dan Menko Polhukam Djoko Suyanto agar Lemhannas diperbolehkan memberikan penguatan kepada kader-kader parpol yang nanti akan ikut dalam Pemilu 2014. 

Sehingga, wawasan kebangsaan yang mereka miliki meningkat. Di antaranya menyangkut sejarah bangsa, kondisi geopolitik dan geostrategi, maupun kekuatan global serta peran Indonesia dalam posisi silang ini," paparnya.

Pemberian penguatan kepada kader-kader politik hanya bersifat pencerahan saja dan menyadarkan seluruh komponen bangsa untuk memegang pada porsinya masing-masing dengan kesungguhan dan kejujuran.

"Ini penting sekali dilakukan agar kader politik ini saat memimpin politiknya pada 2014 mengetahui kaidah-kaidah dan norma-normanya," kata Budi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement