Kamis 23 Feb 2012 12:34 WIB

Taufik Kiemas: MPR Harus Rasional Soal Kenaikan Harga BBM

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Heri Ruslan
Ketua MPR-RI, Taufik Kiemas
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ketua MPR-RI, Taufik Kiemas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isyarat kenaikan harga bahan bakar minyak yang diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengundang komentar dari Ketua MPR Taufik Kiemas.

Menurutnya, opsi kenaikan harga BBM atau tidak, keduanya mengandung risiko.

"Uang subsidi ini mau dibawa kemana?" ujarnya saat ditemui di rumah dinasnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/2). Menurutnya, kenaikan harga BBM perlu mempertimbangkan tujuannya. Apakah untuk keperluan masyarakat kurang mampu atau untuk keperluan infrastruktur.

Disinggung soal posisi MPR apakah mendukung atau menolak opsi ini, ia mengatakan MPR harus bersikap rasional. Selain itu, MPR juga akan mengontrol opsi ini. "Jangan sampai menyusahkan rakyat," katanya.

Kendati demikian, sejauh ini MPR belum menentukan sikap apakah akan mendukung atau menolak kenaikan harga BBM.

Indikasi pemerintah akan menaikkan harga BBM mengemuka saat presiden menyampaikan pidato pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna di kantor presiden, Rabu (22/2). Saat itu presiden mengatakan, harga BBM mesti disesuaikan dengan kenaikan yang tepat.

Adanya opsi kenaikan harga ini disebabkan peningkatan harga minyak dunia. Hal itu terutama setelah Iran menghentikan ekspor minyak mentah mereka ke Inggris dan Perancis sebagai aksi pembalasan terhadap sanksi Uni Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement