REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN--Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memberikan izin prinsip pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan 3 ke Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Pelaksana Tugas Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho di Medan, Rabu, mengatakan, izin prinsip itu diberikan setelah mendapatkan komitmen dari PLN bahwa daya listrik dari PLTA Asahan 3 akan dimanfaatkan untuk masyarakat.
Awalnya, kata Gatot, pihaknya mendapatkan informasi jika energi listrik dari pembangkit berkekuatan 2 x 87 megawatt tersebut akan diberikan ke PT Inalum.
Namun setelah berdialog dengan jajaran Direksi PLN, pihaknya mendapatkan komitmen bahwa daya listrik tersebut akan diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan energi masyarakat.
Karena itu, pihaknya memberikan izin prinsip tersebut ke PLN yang suratnya telah ditanda tangani pada 17 Februari 2012.
Jika PLN melanggar komitmen tersebut, Gatot menegaskan akan menuntutnya. "Kalau tidak ditepati nanti, mari kita tuntut, saya siap di barisan terdepan," katanya.
Menurut dia, pemberian izin tersebut diberikan setelah PT Badrajaya Swarna Utama yang
menerima izin prinsip sebelumnya menyatakan mengundurkan diri dari rencana pembangunan tersebut.
Karena itu, pihaknya mengeluarkan izin prinsip untuk PLN untuk membangun PLTA Asahan 3 di area dengan luas sekitar 210 hektare di kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba Samosir.
Dari pembicaraan yang dilakukan, Pemprov Sumut akan mendapatkan pembagian keuntungan jika PLTA Asahan 3 tersebut telah beroperasi.
Namun pihaknya belum membicarakan secara tuntas mengenai pembagian keuntungan itu. "Tentang pembagian laba itu akan ditindaklanjuti.Namun PLN berkomitmen dalam rencana bisnisnya akan melibatkan Pemprov Sumut dan memberi 'share' untuk PAD," katanya.
Sebelumnya, dalam rapat dengar pendapat di DPRD Sumut pada Kamis (16/2), Direktur Konstruksi PLN Nasri Sebayang mengatakan, pihaknya akan mengerjakan pembangunan PLTA
Asahan 3 karena perusahaan yang mendapatkan izin sebelumnya mengundurkan diri.
Ia mengatakan, untuk mempercepat pengerjaan proyek itu, PLN telah membangun base camp dan jalan raya yang diharapkan selesai hingga akhir 2012.
Sedangkan untuk pengerjaan utamanya, PLN telah memulai proses lelang dan diharapkan dapat ditunjuk perusahaan rekanan yang mengerjakannya. "Mungkin kuartal kedua ini, mereka sudah bisa bekerja di lapangan. Ditargetkan selesai awal 2016," katanya.
Nasri menjelaskan, untuk membangun PLTA berkapasitas 2 x 87 megawatt tersebut, pihaknya akan mengalokasikan anggaran sekitar 325 juta dolar AS.
Dari jumlah itu, terdapat pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) dari Jepang sekitar 240 juta dolar AS. "Asahan 3 akan bagus karena bunga pinjaman dari Jepang itu 0,5 persen per tahun," katanya.