REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengajak rakyat Indonesia meneladani ajaran Nabi Muhammad SAW dan mentransformasikannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Apa yang sudah dilakukan Rasulullah yang telah membebaskan umatnya dari masa Jahiliyah (Kebodohan -Red) bisa dijadikan acuan untuk menyikapi kondisi Indonesia saat ini," kata Menteri Purnomo Yusgiantoro, pada puncak peringatan Maulid Nabi di Gedung Kanzus Sholawat Kota Pekalongan, Rabu (22/2).
Menurut Menhan, apa yang telah dilakukan Nabi Muhammad SAW pada masa hidupnya yang tidak pernah pantang menyerah harus perlu dicontoh oleh rakyat Indonesia.
"Semangat perjuangan yang dilandasi ketaqwaan kepada Allah SWT yang dilakukan Rosulullah, adalah sebuah hal yang patut dicontoh," katanya dihadapan ribuan pengunjung Maulud Nabi.
Ia mengatakan, untuk mengatasi berbagai kesulitan, rakyat perlu menanamkan nilai perjuangan dan rela berkorban dengan dilandasi keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT.
"Oleh karena itu, melalui kegiatan peringatan Maulid Nabi, mari kita jadikan sarana untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, dan menggunakannya sebagai sarana motivasi dan evaluasi memperkuat rasa cinta pada NKRI," katanya.
Rais Aam Jam'iyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabaroh An Nahdliyah, Habib Lutfhi bin Yahya meminta umat mewaspadai perpecahan yang berusaha dilakukan oleh negara-negara barat.
"Telah disampaikan oleh Rasulullah, nanti pada akhir zaman akan muncul salah satu dari keturunan Nabi Muhammad yang akan mempersatukan semuanya," katanya.
Ia berharap pada semua tidak takut dengan pandangan sebagian pihak yang menyatakan bahwa menyelenggarakan Maulid Nabi adalah suatu bid'ah.
"Pada zaman Nabi, saat itu juga tidak ada dikumandangkan lagu Indonesia Raya. Jadi, apakah menyanyikan lagu Indonesia Raya juga bid'ah? Kalau begitu, berarti ia bukan orang Indonesia," kata ulama yang selalu menggelorakan nasionalisme dan cinta tanah air itu.
Ia menambahkan, dengan adanya peringatan Maulid Nabi maka umat akan tahu sejarah Nabi Muhammad SAW. "Kalau tidak ada maulid, bagaimana kita tahu tentang sejarah Nabi," katanya.