Rabu 22 Feb 2012 21:12 WIB

Charta Politika: Hadapi Pemilu, PPP Masih Krisis Ideologi & Tokoh

Lambang PPP
Foto: warta-rakyat.com
Lambang PPP

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengamat Charta Politika Yunarto Wijaya menilai saat ini Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memiliki dua masalah penting dalam menghadapi pemilu 2014 nanti.

"Pertama masalah ideologi, secara ideologi kecenderungannya partai berada di tengah untuk menangkap semua segmen pemilih, dan harus diakui partai berbasis agama semakin mengecil boleh dikatakan terbatas," katanya di Jakarta, Rabu (22/2).

Akibat terbatasnya segmen pasar partai berbasis agama tersebut, menurut dia, partai-partai Islam akan melakukan kanibaliasasi tak terkecuali PPP.

"PPP akan berebut dengan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) dan juga PKB (Partai Kebangkitan Bangsa)," katanya.

Meskipun nantinya, PPP dapat meraih ceruk pasar PKB yang tengah dilanda perpecahan, namun menurut Yunarto tidak akan banyak menyumbang suara.

"Karena ceruk PKB juga tidak akan banyak akibat perpecahan itu," katanya.

Masalah kedua, menurut dia, saat ini PPP tidak memiliki tokoh yang mampu mendorong peningkatan suara pemilih (vote booster). Tokoh-tokoh PPP saat ini, menurut dia, secara nasional masih di bawah dari tokoh-tokoh partai lain.

"SDA (Ketua Umum PPP Suryadharma Ali) sampai saat ini masih sulit untuk kemudian menjadi jagoan PPP, dan sampai saat ini juga tidak ada tokoh lain yang menasional yang muncul dari PPP," katanya.

Problema ini diyakini akan membuat suara PPP di 2014 kembali menurun.

Namun demikian, menurut dia, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh PPP. Pertama dengan mendorong penempatan posisi yang lebih menguntungkan, seperti yang dilakukan oleh Partai Golkar dan PKS.

"Meski tetap berada di pemerintahan, namun mereka mampu kritis," katanya.

Kedua, menurut dia, mencari tokoh yang diterima baik dari kalangan Islam maupun diluar itu. "Tokoh ini pada diharapkan juga mampu menjadi nahkoda partai-partai Islam," katanya.

Selain itu, juga memunculkan tokoh-tokoh muda secara masif di tingkat nasional. "Hal ini pada akhirnya akan menjadi perhatian pemilih di 2014 nanti," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement