Rabu 22 Feb 2012 02:00 WIB

Korsel Berencana 'Sulap' Sampah di Sumbar Jadi Energi Listrik

Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah
Foto: Republika/Panca
Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Hingga kini baik pemerintah pusat maupun daerah masih belum dapat memecahkan persoalan sampah yang kian rumit. Namun justru ditengah kebuntuan tersebut, investor asal Korea Selatan melihat sampah di Indonesia sebagai potensi energi. 

Seperti sejumlah investor asal negeri Ginseng itu yang berencana memanfaatkan sampah Sumatera Barat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) regional untuk dikembangkan menjadi energi listrik.

"Penanam modal asing itu sudah datang ke Sumbar memaparkan keinginan untuk mengolah sampah di TPA regional yang berada di Payakumbuh," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Provinsi (BKPMP) Sumbar Masrul Zain di Padang, Selasa (21/2).

Hal ini seusai pertemuan dengan perwakilan perusahaan HAN&Han Co, Ltd, Park Chang-Hwan bersama instansi terkait dengan kabupaten dan kota di gubernuran.

Menurut dia, persoalan sampah di Sumbar memang mulai mengkhawatirkan, sehingga datangnya penanam modal asing perlu ditanggapi sebagai solusi mengatasi masalah lingkungan tersebut.

Sebab volume sampah di Sumbar diperkirakan sekitar 2.300 meter kubik per hari, sehingga optimistis dapat memenuhi permintaan dari investor tersebut.

Investor membutuhkan sekitar 700 ton sampah per hari untuk mendapatkan output energi listrik sebanyak 35,8 mega watt (MW).

"Bagi investor itu yang penting ada jaminan suplai bahan baku dari pemerintah, maka mereka bersedia untuk menanamkan modalnya senilai Rp1,3 triliun," ujarnya.

Bahkan penanam modal bersedia mendukung sarana dan prasarana transportasi seperti kendaraan pengangkut sampah ke TPA regional dari daerah-daerah.

Kemudian ketersediaan lahan 10 hektare terdiri atas dua hektare untuk pabrik dan delapan hektare untuk pengolahan.

Berkaitan persedian lahan sudah memadai di TPA regional karena luas lahan yang dicadangkan Pemkot Payakumbuh sebanyak 17 hektare.

TPA regional di Payakumbuh akan menampung sampah dari lima daerah meliputi Agam, Tanah Datar, Bukittinggi, Limapuluh Kota dan Payakumbuh dan nantinya akan dikelolah UPTD.

"Pihak investor tersebut dalam operasionalnya ingin berkerja sama dengan BUMD. Ini masih tahap penjajakan dan dijadwalkan Rabu besok akan meninjau ke lapangan," ujarnya.

Setelah dilakukan peninjauan, investor Korea itu akan melakukan presentasi di hadapan para bupati dan wali kota.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement