REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Ketua Partai Demokrat, Max Sopacua menuduh Ketua Biro Bidang Hukum dan HAM Partai Demokrat, Jemmy Setiawan hanya mencari panggung dengan menyerukan isu boikot media massa.
''Dengan situasi dan kondisi di Demokrat pada saat ini, banyak orang yang ingin cari panggung untuk tampil. Tapi sayangnya panggungnya bukan panggung yang tepat. Nyanyiannya pun bukan selera penonton,'' katanya di gedung DPR, Jakarta, Selasa (21/2).
Beberapa hari lalu, Jemmy menyerukan seluruh kader Partai Demokrat, terutama elite, untuk memboikot media massa yang dianggap hanya mengadu domba internal partai dan selalu mendiskreditkan nama SBY dan Partai Demokrat melalui pemberitaan.
Max menjelaskan, sejak awal Partai Demokrat berdiri selalu akrab dengan media massa. Bahkan, tak pernah terlintas di Demokrat untuk melakukan boikot. ''Kalau ada boikot ke media itu adalah sebuah pemikiran bodoh dan konyol,'' tambah anggota Komisi I DPR tersebut.
Ia pun menegaskan kalau seruan boikot itu bukan merupakan kebijakan partai. Apapun situasi dan kodisinya, ujar Max, apakah itu dikritik, dipuja atau pun dihujat, menurutnya partai akan tetap menjaga hubungan baik dengan media.
''Yang kita minta adalah adanya cover both side dari semua persoalan yang diangkat di media. Itu saja. Tidak ada urusan boikot. Saya pikir itu hanya orang yang punya pikiran pendek saja dan tidak punya pikiran prospek partai politik ke depan,'' papar Max.
Meskipun begitu, ia mengaku tak melarang kader untuk berbicara di media. Asalkan, ujar Max, komentarnya menguntungkan partai. Namun, ia meminta kepada kader agar berbicara sesuai bidang kerjanya. Jika ada di bidang hukum, maka harus bicara hukum. Bidang HAM, bicara saja HAM.
''Tidak campur aduk. Kenapa ? Karena self belonging dari persoalan ini tidak full. Tidak mengetahui secara jelas persoalan-persoalan yang mengikat,'' cetusnya.