REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa menilai minyak di Blok Cepu harus dinikmati rakyat Jawa Timur, khususnya mereka yang tinggal di sekitar kawasan Blok Cepu.
"Kalau kekayaan alam kita sangat besar, tapi rakyat belum sejahtera, ya berarti salah urus," ucapnya di hadapan ribuan orang pada pengajian akbar petik laut di Rukun Nelayan Desa Blimbing, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Ahad (19/2) malam.
Menurut mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan itu, kesalahan dalam pengurusan atau pengelolaan sumber daya alam itulah yang menyebabkan rakyat Papua, Nusa Tenggara Barat, dan sebagainya belum sejahtera.
"Papua punya gunung emas PT Freeport, tapi hasil kekayaan alam itu sampai sekarang belum mengalir ke kantong rakyat, sehingga kesejahteraan yang menjadi cita-cita bersama masih sebatas mimpi. Ketidakadilan itulah yang membuat Papua terus bergolak," katanya.
Ia mengaku dirinya sudah pernah datang ke 'gunung emas' itu. "Kekayaannya luar biasa, tapi Kabupaten Timika masih termasuk daerah tertinggal," kata Wakil Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) yang juga Presiden Koperasi Asia Pasifik itu.
Hal yang sama juga dialami rakyat Nusa Tengara Barat yang mempunyai minyak, namun masyarakat setempat juga belum menikmati manfaat banyak dari kekayaan alam yang ada.
"Jawa Timur juga kaya. Bojonegoro, apalagi Cepu juga punya sumber minyak. Gresik juga kaya, tapi aneh rakyatnya belum sejahtera. Itu semua karena kebijakan yang tidak pro-rakyat," kata mantan politisi PPP dan PKB itu.
Khofifah yang namanya belakangan disebut-sebut masuk bursa Pilpres 2014 itu membandingkan Indonesia dengan negara di Timur Tengah, Kuwait, yang juga pernah dikunjungi.
"Sama dengan Indonesia, Kuwait punya kekayaan alam berupa sumber minyak. Bedanya, Kuwait bisa menyejahterakan rakyat dengan penghasilan minyaknya, padahal para ahli perminyakan Kuwait banyak orang Indonesia-nya," katanya.