Senin 20 Feb 2012 12:44 WIB

OKI Kutuk Kekerasan di Suriah

Rep: Lingga Permesti/ Red: Ramdhan Muhaimin
Sekretaris Jenderal Organisasi Konferensi Islam (OKI) Prof. Ekmeleddin Ihsanoglu
Sekretaris Jenderal Organisasi Konferensi Islam (OKI) Prof. Ekmeleddin Ihsanoglu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sekretaris Umum Organisasi Kerja Islam (OKI), Ekmeleddin Ihsanoglu mengatakan, OKI mengutuk kekerasan yang terjadi di Suriah. "Kami mengutuk agar menghentikan aksi pembunuhan di Suriah,"katanya pada Pertemuan Pertama Komisi Permanen dan Independen HAM Organisasi Kerjasama Islam OKI (OIC - Independent Permanent Human Rights Commission/IPHRC), Senin (20/2). 

OKI meminta Pemerintah Suriah untuk melakukan dialog dengan pihak oposisi dan juga meminta adanya demokrasi di Suruah. OKI juga selalu mendukung apapun keputusan Liga Arab dan PBB. "Kami menyuarakan hal tersebut dan sudah disampaikan, kami harap dapat dilakukan segera,"katanya.

Peristiwa Suriah, ungkapnya, sebagai salah satu isu kritis HAM dan berharap pertemuan saat ini dapat menyelesaikan masalah HAM di negara Islam dan negara lainnya. "Kita harus jadi saksi mata untuk memaksimalkan komisi ini. Untuk membahas dan meng-update Deklarasi Kairo yang sudah lama tidak aktif,"katanya.

Seperti diketahui, setidaknya 21 orang tewas dalam protes yang dilakukan oposisi Suriah terhadap Presiden Bashar al-Assad pada Sabtu (18/2). HAM PBB mengatakan sekitar 5400 rakyat sipil tewas dan 2000 tentara tewas dalam aksi kekerasan di Suriah. Sebelumnya, China mendesak semua pihak di Suriah untuk segera memulai dialog politik dan melakukan referendum pada 26 Februari mendatang yang diikuti oleh pemilu multi partai untuk menyelesaikan krisis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement