REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerja sama Indonesia dan Timor Leste juga meliputi tenaga bidan, karena negara tersebut membutuhkannya. Untuk itu, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menempatkan 10 bidan ke Timor Leste sebagai pelaksanaan kerja sama itu.
Surat elektronik dari BNP2TKI di Jakarta, menyebutkan keberangkatan para bidan itu berlangsung dari Denpasar, Bali, menuju Dili, Timor Leste pada Senin (20/2). Pemberangkatan dilakukan setelah mereka secara resmi diserahterimakan dari Deputi Penempatan BNP2TKI Ade Adam Noch mewakili pemerintah RI kepada Antonio Araujo Da Silva dari Konsulat Timor Lester di Denpasar.
Para bidan itu, menurut BNP2TKI, telah lulus uji kemampuan yang diselenggarakan badan tersebut pada Selasa (31/1) dan mereka berasal dari berbagai daerah.
Ade Adam Noch mengatakan penempatan TKI bidan ke Timor Leste dalam skema Government to Government (G to G) dilakukan sejak 2011 yang diawali dengan penempatan sebanyak enam bidan ke negeri itu. Penempatannya ke Timor Leste pada 2011 dilakukan atas dasar Pengaturan Teknis dengan Kementerian Kesehatan Timor Leste.
Untuk penempatan 10 bidan pada 20 Februari 2012 ini didasarkan pada penandatangan nota kesepahaman (MoU) yang dilakukan oleh Direktur Kerja Sama Luar Negeri Kawasan Asia Pasifik dan Amerika BNP2TKI, Anjar Prihantoro BW, dan Agapito da Silva Soares dari Direktorat Jenderal Kementerian Kesehatan Timor Leste di kantor BNP2TKI di Jakarta pada 15 Desember 2011.