REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jembatan Cidua di Kampung Cibanteng, Pabuaran, Ciampea, Bogor, diduga ambruk akibat tidak mampu menahan beban puluhan orang yang melintas sekaligus.
Seorang korban yang selamat, Sumiyati (36 tahun), menuturkan, sekitar 17 orang rombongan termasuk dirinya bermaksud menghadiri perayaan Maulid Nabi di Masjid Al-Huriah, di Desa Babakan, Kecamatan Cibadak. Setelah sampai di lokasi kampus, ternyata acara perayaan tersebut tidak ada. "Karena acaranya tidak ada, kita pun bermaksud pulang," kata dia, Ahad (19/2).
Sesampainya di Jembatan Cidua, rombongan pertama berjumlah tujuh orang menyeberang terlebih dahulu. Rombongan itu disusul oleh rombongan kedua berjumlah sepuluh orang. Sumiyati termasuk dalam rombongan kedua. "Rombongan pertama semuanya selamat sampai di seberang," ujarnya.
Ketika rombongan kedua sampai di pertengahan jembatan sepanjang sepuluh meter itu, mendadak bambu-bambu penahan jembatan, patah. Konstruksi jembatan terbelah menjadi dua.
Delapan orang rombongan yang kebanyakan anak kecil langsung hanyut terbawa aliran sungai yang deras. Sumiyati dan seorang lainnya, Neni (35), selamat setelah berpegangan pada reruntuhan jembatan. "Baju saya tersangkut di salah satu bambu yang patah. Saya langsung pegangan," aku dia.