REPUBLIKA.CO.ID,  Yogyakarta -- Massa yang menamakan diri Forum BEM se-DIY (FBD) membakar poster bergambar Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) dan Wakil Presiden Boediono, Sabtu (18/2).

Selain membakar foto SBY dan Boediono, aksi yang dilakukan dalam rintik gerimis tersebut juga membakat seluruh poster yang dibawa. Namun, aksi tersebut dibiarkan oleh aparat kepolisian yang hanya sedikit. Aksi hanya berjalan sebentar, sekitar pukul 16.00 WIB hingga 16.30 WIB.

Dalam orasinya, koordinator FBD, Abdul Kholid mengatakan, pihaknya telah berdiskusi terkait permasalahan yang terjadi di Indonesia sakarang ini. Hasilnya, BEM dari 20 Universitas di Yogyakarta menilai pemerintahan SBY gagal. Oleh karena itu, aksi ini merupakan penyikapan atas kegagalan SBY memimpin pemerintahan.

"Jika SBY gagal, untuk apa dipertahankan," kata dia pada wartawan, Sabtu (18/2).

Selain menuntut SBY untuk membenahi institusi sebagai ujung tombak pemerintahan, massa juga mengajukan Tujuh Gugatan (Tugu): pemerintahan yang bersih, Usut kasus pelanggaran HAM, sejahterakan buruh, tolak komersialisasi pendidikan, dan tolak rancangan undang-undang intelijen. Satu tuntutan mahasiswa yang menyangkut secara khusus tentang Provinsi DIY adalah penetapan Yogyakarta tetap Istimewa.

Massa yang berjumlah belasan tersebut terdiri dari perwakilan universitas Unriyo, UIN Sunan Kalijaga, Instiper, dan STTA Yogyakarta. Setelah aksi ini, Sterring Comite Aksi, Muhammad Fauzi mengatakan, pihaknya akan membahas masalah ini bersama mahasiswa se-Indonesia. Nantinya, hasil diskusi akan dibawa menjadi isu nasional dan akan ada aksi yang lebih besar lagi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika