Kamis 16 Feb 2012 13:31 WIB

Berstatus Waspada, Masyarakat Sekitar Gunung Galunggung Panik

Rep: Djoko Suceno/ Red: Heri Ruslan
Gunung Galunggung
Foto: Blogspot
Gunung Galunggung

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Meningkatnya status Gunung Galunggung menjadi waspada membuat masyarakat di sekitar gunung tersebut panik. Kata "waspada", diterjemahkan oleh masyarakat sebagai situasi yang gawat.

‘’Ketidakpahaman masyarakat atas status waspada membuat mereka panik. Warga mengira waspada itu situasinya sudah gawat,’’ kata Wakil Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto yang dihibungi Republika, Kamis (16/2).

Saat dihubungi Ade Sugianto tengah berada di lokasi kawah Gunung Galunggung yang memiliki ketinggian 2.168 diatas permukaan laut (dpl) bersama sejumlah pejabat setempat. Ia dan rombongan berjalan kaki menuju puncak gunung yang statusnya meningkat dari normal menjadi waspada pada  Ahad (12/2) sekitar pukul 15.30

‘’Saya berbicara langsung dengan warga sekitar gunung, mereka mengaku panik dengan istilah status waspada. Padahal status waspada baru level satu dan masih ada tiga tahap untuk sampai ke erupsi,’’ ujar dia.

Menurut Ade, kehadirannya di lokasi tersebut selain untuk memantau secara langsung kondisi kawah gunung yang meletus pada pada 5 April 1982- 8 Januari 1983, juga untuk menenangkan masyarakat. Ia mengatakan, karena sosialisasi yang kurang, masyarakat menjadi panic akan peningkatan status ini.

‘’Sosialisasi ke masyarakat masih minim. Buktinya masyarakat panic saat mendengar status Galunggung naik dari normal ke waspada. Kalau mereka paham, tentunya tak perlu panik,’’tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement