REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Status Gunung Anak Krakatau (GAK) masih waspada dan intensitas gempa vulkanik gunung di Selat Sunda itu dalam seminggu terakhir mencapai 200- 300 kali per hari.
"Kegempaan Gunung Anak Krakatau masih fluktuatif. Statusnya pun masih waspada sejak pekan terakhir Januari hingga sekarang," kata Andi Suardi, petugas Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau di Desa Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Rabu.
Mulai 26 Januari lalu, status GAK diturunkan dari siaga ke level waspada. Meski demikian, gunung itu masih mencapai ratusan kali gempa dalam sehari. Pada Selasa (14/2), jumlah gempa vulkanik GAK mencapai 300, namun tidak ada erupsi atau getaran yang dirasakan.
Meski status GAK adalah waspada dalam tiga minggu terakhir, para nelayan dan wisatawan tetap dilarang mendekat ke Gunung Anak Kratau (GAK). "Intensitas kegempaannya masih fluktuatif dan sulit diprediksi," katanya