REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Anak jalanan sepertinya terpinggirkan dari masalah di masyarakat dan juga sulit untuk diatur. Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri tidak sependapat dengan pandangan demikian. Menurutnya, anak jalanan juga ingin sekolah layaknya anak-anak seusianya.
Salim mengatakan, saat ini masih ada sekitar 23 ribu anak yang berkeliaran di jalan-jalan. Ia mengakui keberadaan mereka susah ditangani karena kesulitan ekonomi. "Mereka harus bekerja mencari uang," kata dia di Museum Pejuang Tanah Air (PETA) Bogor, kemarin.
Menurut Salim, pihaknya pernah mengumpulkan anak-anak jalanan di wilayah Jakarta. Setelah ditanya satu per satu ternyata mereka juga ingin sekolah. "Pernah kita kumpulkan sekitar 214 anak. Awalnya mereka tidak mau karena takut dirazia. Tapi setelah diiming-iming nonton bareng film Harry Potter mereka baru mau kumpul," ujarnya.
Masa depan anak-anak jalanan ini, lanjut Salim, merupakan tanggung jawab seluruh bangsa. Meski tidak memiliki hubungan kekerabatan apa pun, Salim berharap kepedulian dari masyarakat terhadap mereka. "Meskipun mereka bukan anak kita, tapi anggaplah mereka anak-anak ibu pertiwi," tegas dia.