REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) menawarkan paket agar RUU Pemilu dapat segera disahkan. Paket ini diharapkan dapat segera memancing kesepakatan partai sehingga ada kompromi dalam pembahasan RUU Pemilu di tingkat Panja.
Pertama adalah paket sistem tertutup. Didalamnya ada angka PT yang bisa dibawah empat persen. "Mungkin bisa 3 - 3,5 persen," imbuh Wakil Ketua FPKS, Al Muzammil Yusuf, di DPR, Selasa (14/2). Dia mengatakan parpol kecil diprediksi akan banyak terpikat dengan paket ini, karena angka parliamentary threshold (PT) atau ambang batas parlemen yang tidak besar. Kursi per daerah pemilihan (dapil) diperkirakan lebih besar, mungkin bisa 3-10 atau bahkan 12.
Sementara paket kedua adalah sistem terbuka. Didalamnya ada angka PT mayoritas anggota Sekretariat Gabungan (Setgab), yaitu empat persen. Jumlah kursi per dapil diperkirakan 3-8, maksimal sepuluh. Paket ini lebih mengedepankan independensi pesertapPemilu untuk memilih caleg, bukan partai.
Muzammil menyatakan paket-paket tersebut bertujuan untuk mempercepat kompromi antar Parpol dalam pembahasan di Panja. Sampai saat ini dia menilai panja masih ditekan oleh kompromi-kompromi yang diperkirakan akan mengulur waktu pengesahan RUU Pemilu. "Kami tidak ingin hal ini terjadi," imbuhnya.