Sabtu 11 Feb 2012 22:21 WIB

Inilah Pengakuan Sopir dan Kernet 'Bus Maut Cisarua'

Kondisi bus Karunia Bhakti
Kondisi bus Karunia Bhakti

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Lukman Iskandar, sopir bus Karunia Bakti yang terjun ke jurang setelah bertabrakan, sempat melarikan diri ke Garut, Jawa Barat. Kepada petugas, ia mengaku kabur dari lokasi kejadian karena panik dan takut menjadi amukan massa.

Ia ditangkap oleh petugas Reskrim Polres Bogor saat menunggu di salah satu Pool bus di wilayah Garut. Menurut Lukman, sebelum berangkat bus dalam kondisi laik jalan. Namun, diperjalanan tepatnya di wilayah Puncak ban belakang sebelah kanan bus mengalami gangguan mengeluarkan asap hitam.

"Kami sudah memperbaikinya, lalu melanjutkan perjalanan. Tapi, sesampainya dipenurunan itu, rem mobil tiba-tiba blong," katanya.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, kernet Bus Karunia Bhakti Rohman yang juga melarikan diri setelah kecelakaan terjadi akhirnya menyerahkan diri di Polres Garut.

Rohman mengaku menyesal dan sadar saat pelariannya tidak baik. Dia pun menyerahkan diri kepada petugas. Dalam keterangannya kepada petugas Rohman mengaku adanya kerusakan kendaraan yang terjadi saat melintas di jalur Puncak.

Kecelakaan maut terjadi Jumat (10/2) malam sekitar pukul 18.40 WIB. Bus Karunia Bhakti menabrak sejumlah mobil, lima sepeda motor, tiang listrik, dan sebuah warung bakso hingga akhirnya terjun ke tebing vila warga sedalam 7 meter.

Dalam peristiwa nahas tersebut 14 orang meninggal dunia dan 38 orang luka-luka serta 10 orang kritis.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement