REPUBLIKA.CO.ID,CISARUA -- Volume kendaraan bermotor yang meningkat dikisarkan menjadi salah satu penyebab rawannya kecelakaan lalu lintas. Sebab, jumlah peningkatannya tidak sebanding dengan kapasitas jalan yang ada.
Menteri Perhubungan, EE Mangindaan menyebutkan, karena perbedaan kapasitas itulah yang membuat rawannya kecelakaan di transportasi darat. Ia mengirakan, peningkatan volume kendaraan tahun ini sekitar 100 persen, sedang kapasitas jalur darat hanya menambah 1 persen. "Tentu hal itu sangat berbeda jauh," kata dia saat menyambangi para korban insiden bus maut, di Rumah Sakit Gunawan Partowidigdo, Bogor, Sabtu (12/2).
Meski begitu, ia tidak menyalahkan adanya peningkatan volume yang tidak signifikan tersebut. Menurut Menhub, itu malah yang menjadi tugas Dinas Transportasi Darat untuk ke depannya. Tentunya, harus ada upaya pencegahan untuk hal itu. "Semua ada prosedurnya. Seperti pengawasan pemilik kendaraan. Kami juga akan membuat antisipasi kecelakaan," kata EE Mangindaan.
Sejauh ini, upaya Dinas Perhubungan untuk mengantisipasi hal itu masih seputar pengawasan Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK), dan Surat Izin Mengemudi (SIM). Menurut dia, pengawasan dari kedua surat itu untuk mengetahui apakah kendaraan mereka masih laik untuk dioperasikan atau tidak. "Minimal pengemudi harus mengerti tentang hal mesin. Supaya tidak memaksakan kendaraannya yang sudah tidak laik untuk beroperasi," demikian Menhub.