Jumat 10 Feb 2012 23:43 WIB

ICW Desak KPK Lebih Serius Tangani Kasus Korupsi

Gedung KPK
Gedung KPK

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus lebih serius mengungkap kasus korupsi yang terjadi di Indonesia. "Jangan sampai terjebak dengan politisasi," kata peneliti hukum pada ICW Donal Fariz di Padang, Jumat (11/2).

Menurut dia, ada beberapa kasus korupsi yang besar di Indonesia belum terselesaikan untuk diungkap. Ini merupakan tantangan besar bagi KPK.

Seperti kasus cek pelawat, walaupun KPK telah menetapkan tersangka, yakni mantan Deputi Gubernur Senior Miranda S Goeltom serta Nunun Nurbaetie, istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun, namun tugas KPK belum usai. "Masih harus mengungkap penyandang dana suap," kata Donal Fariz.

Publik berharap kasus ini bakal menyentuh pihak pemberi cek pelawat yang dibagikan ke anggota DPR periode 1999-2004. "Ini harus terus digali lagi oleh KPK," kata Donal.

Dia menambahkan, KPK harus menyelidiki serta mendalami keterlibatan pihak-pihak lain, terutama penyandang dana suap sebesar Rp24 miliar. "Masih banyak tokoh-tokoh baik politik maupun yang lainnya diisukan terlibat kasus itu," katanya.

Sementara itu, kat dia, untuk kasus Wisma Atlet SEA Games, KPK tidak hanya memeriksa serta menahan Nazaruddin dan Angelina Sondakh. "Sebab kasus korupsi ini melibatkan banyak politisi maupun perguruan tinggi dan kemungkinan melibatkan kementerian," katanya.

Dia menambahkan, ketika Nazaruddin menyebut nama tertentu dalam persidangan, KPK harus mengembangkan kasus ini. "Semua harus diperiksa terkait kasus pembangunan Wisma Atlet SEA Games," katanya.

Donal Fariz yakin KPK akan bisa menjalankan tugasnya dengan baik untuk mengungkap kasus korupsi yang terjadi di Indonesia. "Sehingga meskipun begitu banyak tekanan, saya yakin semuanya akan berjalan dengan baik dilakukan KPK," kata Donal Fariz.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement