REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara (Sesmen Setneg) Lambock V Nathans mengatakan, pembelian pesawat kepresidenan lebih murah daripada harus menyewa. Anggaran yang bisa ditekan dengan membeli pesawat, menurut Lambock, sekitar 32,136 juta dollar AS daripada biaya sewa pesawat kepresidenan selama lima tahun.
Lambock dalam keterangan pers di Lantai 3 Gedung Utama Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, menjelaskan, pembelian pesawat kepresidenan menelan biaya total 138,166 juta dollar AS. Sementara biaya sewa pesawat selama lima tahun untuk periode 2011-2015 sebesar 89,57 juta dollar AS.
"Sehingga ada selisih sekitar 48,64 juta dollar AS," ujar dia, Jumat (10/2).
Lambock mengatakan pesawat kepresidenan tersebut direncanakan bisa mulai digunakan pada Agustus 2013. Dengan demikian, praktis Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hanya bakal menikmatinya selama 14 bulan sampai berakhirnya masa jabatan presiden pada 2014.