Rabu 08 Feb 2012 22:03 WIB

Udara Dingin Serang Eropa, Sekolah Diliburkan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Udara dingin yang melanda Eropa membuat beberapa sekolah dasar dan menengah di kota-kota besar di Swiss seperti Jenewa, Lausanne, Bern dan daerah-daerah pedesaan di negara itu terpaksa ditutup.

Budiman Wiriakusumah, dari KBRI Bern, dalam surat elektroniknya , Rabu, mengatakan di dalam sekolah itu temperatur maksimum hanya berada pada suhu 14 C, sehingga sekolah-sekolah tersebut tidak dapat menjamin kenyamanan siswa dalam belajar.

Angin kencang yang mencapai 90 km/jam pada Selasa (7/2) antara pukul 09.00 - 19.00,  waktu setempat memperburuk keadaan. Suhu udara yang berkisar antara -10 sampai dengan -15 C dengan adanya angin tersebut tersebut membuat sensasi dingin seperti -25 C.

Suhu sempat turun secara dratis, dan mencapai -35 C di Kota Samedan, yang tidak jauh dari kota St. Moritz di Kanton Graubunden.nIni merupakan suhu terendah dalam 10 tahun terakhir di Swiss, katanya.

Di satu kota kecil yang berbahasa Perancis, La Brevine, yang selama ini menjadi kota terdingin, temperatur hanya tercatat sebesar -29,1C

Lalu lintas kendaraan umum ikut terganggu dengan banyaknya jadwal kereta api yang terlambat baik keberangkatan maupun kedatangan, belum lagi kondisi jalan-jalan yang licin dan berbahaya, yang menyebabkan masyarakat Swiss menggunakan transportasi umum.

Koban manusia dan material di Eropa akibat udara dingin yang terutama melanda Eropa timur terus bertambah dengan jumlah sekitar 450 orang meninggal, dengan berbagai macam penyebab dan sebagian besar korban adalah mereka yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap.

Menurut organisasi meteorologi dunia (OMM), udara dingin yang melanda Eropa datang agak telat, di penghujung musim dingin dan dengan waktu yang cukup lama, mengakibatkan banyaknya korban yang jatuh. Diperkirakan udara dingin ini akan terus terjadi sampai minggu depan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement