REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) mengaku fokus pada upaya ketahanan pangan. Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan menegaskan, pihaknya terus melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan produksi pangan.
“Semua jurus kita jalankan,” katanya saat ditemui wartawan dalam Jakarta Food Security Summit 2012, Selasa (7/2).
Meski demikian, ini tidak mudah karena dilapangan ada sejumlah hambatan dan tantangan yang ditemui pemerintah.
Untuk cetak sawah baru misalnya, ia mengaku harus ada aturan yang jelas dan lahan yang memadai untuk ekstensifikasi. “Seperti di Jawa, cetak sawah sulit dilakukan karena lahan semakin sempit,” ujarnya.
Karenanya, pemerintah melakukan upaya peningkatan produktivitas sawah khusus untuk Pulau Jawa. Seperti manajemen pertanian, benih unggul, dan pupuk berimbang.
Koordinasi dengan daerah juga sangat penting dilakukan. Pasalnya kesalahpahaman kerap terjadi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjalankan program pertanian.
"Sehingga, monitoring harus dilakukan,” katanya lagi. Ini juga berguna untuk memastikan penyaluran dan distribusi anggaran dari pemerintah pusat ke daerah.
Di 2011 ini, Kementan menargetkan produksi beras mencapai 68 juta gabah kering giling (GKG). Di 2014, pemerintah menargetkan surplus produksi beras hingga 10 juta ton beras.