Ahad 05 Feb 2012 22:39 WIB

Ketua NU : Wahabi Harus Diwaspadai

Said Agil Siradj
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Said Agil Siradj

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siradj mengatakan gerakan Wahabi yang berkembang di Indonesia berasal dari Arab Saudi dengan tujuan ingin mengajarkan pemurnian Islam versi mereka, sementara ajaran lain dianggap tidak sesuai.

"Konsep tersebut tidak cocok diterapkan di Indonesia dan harus diwaspadai. Karena dalam perkembangannya wahabi itu sedikit lebih keras," kata dia dalam Bedah buku oleh Gerakan Pemuda Anshor di Riau, Ahad (5/2).

Ia mengatakan, Wahabi memang bukan gerakan terlarang, namun pihaknya menghimbau agar ketidaksamaan pandangan tidak membuat umat bingung.

"Mereka sering menganggap umat lain menjalankan tradisi 'bidah' yang tak diajarkan agama seperti ziarah kubur, baca tahlil, sehingga ajaran itu harus ditinggalkan," kata dia.

Ia mengatakan, segala kegiatan yang dilakukan umat Islam terutama kaum Nahdiyin (NU) semua berdasarkan ajaran dan tuntunan dan tidak ada yang mengada-ngada.

"NU bersikap tegas, kami justru menghargai agama lain yang jelas-jelas tidak mebawa nama Islam," kata dia. Hal tersebut, kata Said, karena dalam Al-Quran juga diajarkan untuk saling menghargai antarumat beragama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement