Jumat 03 Feb 2012 07:51 WIB

Indonesia Dianggap Terlambat Miliki Tank Leopard

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Tank Leopard
Foto: defence-and-freedom.blogspot.com
Tank Leopard

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia dinilai harus segera merealisasikan rencana pembelian 100 tank tempur utama (main battle tank/MBT) Leopard 2A6 ke pemerintah Belanda. Pasalnya Mabes TNI AD selama ini sudah ketinggalan dalam pengadaan tank kelas berat, sebab hanya memiliki tank kelas ringan dan sedang.

"Bahwa pembelian tank Leopard untuk operasional masa kini itu tepat sekali," ujar Kepala Pusat Pengkajian Universitas Pertahanan (Unhan) Brigjen Sumardjo, Jumat (3/2).Menurut Sumardjo, terdapat dua keuntungan kalau TNI AD lekas menyelesaikan pengadaan tank Leopard. Ini lantaran untuk jangka pendek, Indonesia belum memiliki tank dengan kemampuan canggih sekelas Leopard yang andal di medan perang.

Dengan dimilikinya tank Leopard, maka hal itu mendukung postur alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AD. "Kita sudah saatnya punya dari dulu, dan terlambat punya," kata bintang satu yang aktif bertugas di satuan kavaleri ini.

Indonesia, ujarnya, sudah waktunya mempunyai tank kelas berat sebab negara tetangga sudah memilikinya beberapa tahun sebelumnya. Adapun kedatangan tank seberat sekitar 60 ton ini baik bagi pengembangan industri strategis dalam negeri.

Bersamaan dengan kedatangan tank Leopard, imbuhnya, maka sekalian industri pertahanan menyiapkan sumber daya manusia untuk pengembangan tank lebih berat ke depannya. Karena tanpa mempelajari sendiri dan dilakukan transfer teknologi, imbuhnya, Indonesia hingga kapanpun tidak akan bisa membuat tank yang lebih canggi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement