Kamis 02 Feb 2012 16:07 WIB

'Ada yang Ingin Kudeta SBY dan Anas'

Anas-SBY
Anas-SBY

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wacana penglengseran Anas Urbaningrum dari kursi ketua umum Partai Demokrat kian bergulir. Saking kencangnya wacana itu bergulis, sehingga mengarahkan pada upaya pihak-pihak tertentu yang ditengarai mengkudeta Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum PD Anas Urbaningrum.

Ketua Departemen Pemuda dan Olahraga DPP Partai Demokrat, I Gede Pasek Suardika mengatakan, pihak-pihak yang mencoba mengkudeta SBY dan Anas itu adalah kombinasi antara orang internal PD dan pihak luar partai.

"Saat ini ada upaya kudeta terhadap SBY dan Anas demi kepentingan 2014. Mereka kebelet karena mereka menganggap SBY sudah selesai dan tak akan maju lagi," kata Pasek, di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (2/2).

Ia menyebutkan, upaya kudeta itu dimulai dari internal partai, lalu melebarkan sayap ke partai lain. "Dulu upaya kudeta itu dilakukan dengan cara merayap. Sekarang ini mulai merangkak lalu berdiri. Jatuhkan dulu ketua umumnya, lalu ambil alih Partai Demokrat," ujar Pasek.

Oleh karena itu, dia meminta Anas Urbaningrum segera membersihkan orang-orang yang berupaya mengkudetanya. "Anas diminta untuk bersikap tegas. Ini permainan orang dalam dan orang luar. Kombinasilah. Jangan sampai dari merayap, lalu merangkak dan akhirnya berdiri (menguasai partai)," kata Pasek lagi.

Ia menegaskan oknum-oknum internal PD yang mencoba mengkudeta Anas sama sekali tak akan mampu mewujudkan niat itu. "Yang mencoba mengkudeta ini tak lagi dengar SBY. Mereka melakukan kudeta dengan alasan selalu bilang untuk menyelamatkan partai. Tapi saya yakin tak akan berhasil karena roh dan spirit PD ada di SBY," kata Pasek.

Dia menyebut perpaduan oknum internal PD dan pihak luar sebagi 'organisasi tanpa bentuk' seperti  berlalu di era Orde Baru. Pasek enggan mengungkapkan oknum-oknum dalam partai yang disebut akan mengkudeta SBY dan Anas itu. "Silakan teman-teman wartawan melacaknya. Baunya sudah tercium kok," imbuh Pasek.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement