Rabu 01 Feb 2012 07:15 WIB

Kemenperin Janjikan Bantuan untuk Revitalisasi Pabrik Gula

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Taufik Rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Industri pabrik gula, industri tekstil dan produk tekstil (IPPT) serta alas kaki menjadi prioritas yang akan direvitalisasi pada 2012. Saat rapat kerja di DPR, Selasa (31/1) menteri perindustrian MS Hidayat mengungkapkan kementriannya memfokuskan anggaran tahun 2012 untuk bantuan keringanan pembiayaan mesin dan peralatan pabrik gula.

Bantuan yang diberikan pada skema ini adalah pemberian subsidi bunga atau potongan harga terhadap investasi mesin/peralatan yang dilakukan oleh pabrik gula dengan cara reimburge atau pengembalian. Bantuan langsun mesin dan peralatan pabrik gula (PG) tahun 2012 dialokasikan sebesar Rp 154 miliar digunakan untuk penggantian mesin/peralatan utama secara utuh.

Pada 2011, besarnya bantuan untuk keringanan investasi sebesar 15 persen ditambah 7,5 persen jika memenuhi ketentuan TKDN atau total bantuan masimal sebesar 22,5 persen. Tahun 2012, kemungkinan besarnya bantuan tidak berubah dengan alokasi anggaran sebesar 70 M.

Dalam pelaksanaan bantuan keringaan yang dilakukan sejak tahun 2009 hingga 2011, anggaran yang disediakan mencapai Rp 192 miliar. Namun sayang, hanya terserap Rp 90 miliar atau 46,87 persen. Hal itu disebabkan karena rendahnya kemampuan investasi PG-PG BUMN sehingga bantuan keringanan tersebut juga hanya digunakan untuk penggantian mesin/peralatan secara parsial.

Selain itu, Hidayat menambahkan akan melakukan audit teknologi pabrik gula existing. Hal ini dilakukan dalam rangka mendapatkan gambaran permasalahan yang dihadapai oleh PG. Audit  ini rencananya akan dilakukan terhadap 20 PG terpilih. Pemerintah juga akan menerapkan SNI wajib gula kristal putih. Tahun 2012 akan dilakukan konsultasi bimbingan sistem manajemen mutu terhadap 16 PG terpilih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement