Selasa 31 Jan 2012 17:35 WIB

Hati-hati Penipuan Berkedok Hibah USAID

Rep: Indah Wulandari/ Red: Hafidz Muftisany
peniupan dengan menransfer uang (ilustrasi)
Foto: ngocol.us
peniupan dengan menransfer uang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI komisi IX dari FPKS, Herlini Amran mengingatkan masyarakat untuk hati-hati dan waspada terhadap penipuan berkedok hibah  dari United States For International Development (USAID) yang direkomendasikan oleh masing-masing Kantor Wilayah Kementrian Agama Propinsi.  

Berdasarkan pengaduan dari salah satu korban Penipuan, Bapak Zulchatab (Kepala MA Madaniyah Kecamatan Senayang Kabupaten Lingga Propinsi Kepulauan Riau) kepada Ibu Herlini amran, menjelaskan telah mengirimkan uang ke Nomer Rekening 0864-01003050-50-3 BRI Cabang Kebon nanas Jakarta atas nama Ani Yuliani pada tanggal 16 januari 2012 sebesar Rp. 4,5 juta kepada Kabag Keuangan Dirjen Pendidikan Madrasah Kemenag bernama, Agus Umar,S.Ag, MA.

Ini setelah menerima surat resmi dari dirjen Pendis Kemenag karena diberitahukan telah mendapatkan dana bantuan dari USAID sebesar Rp. 455.000.000 dan untuk dapat mencairkan dana bantuan tersebut diharuskan mengirimkan terlebih dahulu dana awal.

 Selanjutnya ‘oknum’ yang mengaku bernama Agus Umar tersebut kembali meminta dana tanda terimakasih supaya Dirjen Pendidikan Islam dan Direktur Pendidikan Madrasah segera menandatangi pencairan dana bantuan senilai Rp. 15.000.000 itu. Namun, Dana hibah dari USAID tersebut tidak kunjung dikirimkan karena pihak sekolah tdk sanggup memenuhinya.

Setelah dikonfirmasi kepada Direktorat Pendis Kemenag, ternyata tidak benar ada bantuan hibah dari USAID untuk MA, indikasi penipuan kedua adalah tanda tangan Dirjen Pendis Kemenag dan Direktur Pendidikan Madrasah yang diterima oleh kepala sekolah MA Madaniyah itu berbeda dari tanda tangan Dirjen Pendis dan Direktur Pendidikan Madrasah Kemenag asli.

Herlini meminta Menteri Agama RI untuk menelusuri siapa ‘Oknum’ yang tersebut, dan bila ‘Oknum’ tersebut adalah pegawai Kemenag harus segera di pecat agar jangan sampai kejadian ini kembali terulang. Kasian warga yang terkena tipu, terutama yang di daerah kepulauan yang dananya minim berharap dibantu malah ditipu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement