REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, dituding jadi penganut hindu oleh media Malaysia. Hal tersebut disebabkan beberapa kali ia mengutip pernyataan-pernyataan politikus legendaris India, Mahatma Gandhi, dalam kampanyenya menuju kursi perdana menteri Malaysia.
"Saya dikatakan pro-Hindu karena sering mengutip Gandhi. Media Malaysia itu media picisan," ujar Anwar dalam pidato kebudayaan 'Kepemimpinan Dalam Dinamika Perubahan Ekonomi Politik' di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki (TIM), Senin (29/1) malam.
Ia bercerita, sebelumnya dirinya berkunjung ke acara umat Hindu dan mengenakan pakaian India seperti Shakhrukh Khan dan Amitabh Bachan. "Besoknya ramai diberitakan kalau saya menjadi penganut Hindu," kata Anwar yang disambut tawa para hadirin.
Mantan wakil Perdana Menteri Malaysia tersebut beberapa kali memang mengutip Gandhi dalam pidatonya semalam. "Apa yang secara politik itu benar maka tidak boleh salah secara moral. Harus ada sinergi antara moral dengan politik," kata Anwar menirukan Gandhi.
Ia juga mengatakan bahwa dunia itu cukup bagi kebutuhan setiap manusia, namun tidak cukup bagi ketamakan mereka. "Masalahnya saat ini politik telah menjadi pekerjaan yang tidak berkharisma serta menjadi profesi yang rendah moralnya," kata Anwar.
Lelaki yang telah berusia 64 tahun itu juga menambahkan, dirinya juga sering dituding sebagai antek Indonesia oleh media-media di Malaysia karena selalu berbicara mengenai Indonesia. "Banyak yang mengatakan lebih baik saya pindah jadi warga negara Indonesia saja. Saya kira itu bukan ide yang buruk," katanya terkekeh.