Senin 30 Jan 2012 21:31 WIB

Polisi Dalami Laporan Pemerkosaan Palsu oleh JM

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penyidik Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya menyelidiki dugaan laporan palsu mahasiswi kebidanan berinisial JM. Yang bersangkutan mengaku menjadi korban pemerkosaan di dalam angkutan umum.

"Sedang kita dalami. Laporan palsu seharusnya ada pengaduan dari pihak yang dirugikan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Senin (30/1).

Rikwanto mengatakan, tindak lanjut laporan palsu harus ada pihak perseorangan atau kelompok yang membuat laporan karena merasa dirugikan pelapor.

Perwira menengah kepolisian itu menyebutkan, akibat tindakan JM yang membuat laporan menjadi korban pemerkosaan di dalam angkutan umum berdampak terhadap pendapatan pengemudi angkutan umum yang menurun.

Rikwanto juga menyatakan, penyidik menemukan indikasi JM memberikan keterangan palsu yang mengaku dipukul pelaku pada bagian kepala.

Terkait petugas yang sempat menangkap pelaku sekaligus teman dekat JM berinisial SU, Rikwanto menuturkan, penyidik sudah melepaskan SU karena ada indikasi korban membuat laporan palsu.

Sebelumnya, JM diduga menjadi korban perkosaan yang dilakukan lima pria tak dikenal saat menumpang angkutan umum C01 jurusan Ciledug-Kebayoran Baru, Jumat (20/1) pukul 21.00 WIB.

Selanjutnya, petugas mencurigai dan menangkap teman dekat JM berinisial SU yang diduga sebagai salah satu pelaku perkosaan, di Solo, Jawa Tengah, akhir pekan kemarin.

Setelah diselidiki, ternyata JM dan SU melakukan hubungan intim tanpa ada paksaan dan tidak ada unsur pemerkosaan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement