REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi Mahasiswa yang cenderung anarkis di Istana Negara , Senin (30/1) dinilai mendapatkan 'arahan' dari beberapa politisi.
Aksi Mahasiswa yang tergabung dalam Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (Konami), dikritik oleh Jaringan Mahasiswa Progresif Indonesia (JMPI). JPMI mensinyalir agenda Konami yang digelar di Universitas Satya Negara Indonesia (USNI), Jakarta Selatan ini disusupi kepentingan beberapa politisi.
Koordinator JMPI delegasi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alaudin Makasar, Muhammad Warakaf bahkan tidak segan menyebut Budiman Sudjatmiko, Ciptaning, dan Mustar Bonaventura, berada di balik Konami.
Konami sendiri terdiri dari elemen mahasiswa dari UIN Alauddin Makassar, Universitas Pattimura Maluku, Universitas Darussalam Ambon, BEM Batavia Raya, Perhimpunan Mahasiswa Jakarta, BEM Nusantara Wilayah Jakarta, dan Hijau Muda Nusantara.
Warakaf menegaskan, perwakilan kampusnya menarik diri dari Konami. Ini lantaran perhelatan kegiatan tersebut tidak merepresentasikan perkumpulan mahasiswa secara keseluruhan.
"Kami menyinyalir adanya tangan elit-elit politik yang berkepentingan," pungkasnya.