REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Zakat mampu mengurangi kemiskinan hingga 21,1 persen. Artinya, dari 100 orang terkategori miskin baru 21 orang yang berhasil keluar dari kemiskinan tersebut. Prosentase itu terungkap dalam hasil riset Indonesia Zakat dan Development Report 2012. Meski demikian, keberhasilan itu belum mencerminkan potensi zakat sesungguhnya.
Peneliti Zakat, Irfan Syauki Beik mengakui idealnya dari 100 orang terkategori miskin semuanya dapat keluar dari kemiskinan. Hal ini memang pekerjaan rumah bagi Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) untuk meningkatkan kapasitas peranannya.
"Hasil riset tadi disebutkan perlunya ada peningkatan kapasitasnya. Ya walau demikian, meski belum maksimal tapi ada hasilnya. Apalagi kinerja nasional hanya mampu mengurangi kemiskinan 0.84 persen," kata dia di Jakarta, Senin (30/1).
Menurut dia, kurang optimalnya OPZ dalam memberikan sumbangsih terhadap usaha mengentaskan kemiskinan terganjal sejumlah kendala seperti kualitas SDM. "Hal ini harus kita akui, kualitas sumber daya kita belum optimal," papar dia.
Kedua, kata Irfan, dari angka zakat yang dihimpun perbedaanya sangat besar dengan potensi yang ada. OPZ baru mampu menghimpun zakat sebesar Rp 1,8 trilun, sementara potensi sebenarnya mencapai Rp. 200 triliun. "Artinya dengan jumlah zakat yang dihimpun, daya jangkaunya terbatas. Inilah tantangan kita, bagaimana meminimalisir jurang perbedaan itu," ungkap Irfan.
Ketiga adalah regulasi. Menurut Irfan penghimpunan zakat di daerah sangat tergantung pada kepala daerah dan stabilitas daerah. Sebagai contoh saja, kisruh pemilihan Kepala Daerah. Kisruh ini sangat berkontribusi terhadap usaha OPZ daerah menghimpun zakat dari umat.
Terakhir, papar Irfan, masih banyak publik yang beranggapan, zakat harus langsung melalui mustahik tanpa amil. Lalu, zakat lebih condong disalurkan untuk menyokong pola konsumtif bukan produktif. "Yang masyarakat kita perlu pahami, ada saudara kita yang memang miskin, ia sulit untuk alokasikan produktif, tidak mungkin, seorang tua harus berjualan telur berkeliling kampung," pungkas dia.