REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Angin kencang yang melanda wilayah Jakarta, seperti yang terjadi di dua kelurahan di Kabupaten Kepulauan Seribu diprediksi masih akan terjadi hingga Maret mendatang. Terlebih, potensi hujan dengan intensitas tinggi pun diperkirakan masih akan berlangsung hingga Maret mendatang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, waktu pasti terjadinya angin puting beliung tidak dapat diprediksi. Namun, diperkirakan potensinya masih akan terjadi hingga Maret mendatang. "Hanya saja kami tidak bisa memprediksi waktu pasti terjadinya," ujar Sapto.
Dia mengungkapkan, hal itu terkait dengan dinamikan yang terjadi pada atmosfer. Biasanya, puting beliung yang bersifat lokal terjadi dalam jangka waktu 5 hingga 10 menit. Kondisi demikian, berbeda dengan siklon tropis yang skalanya besar dan regional, dengan jangka waktu mulai tumbuh hingga selesai sekitar tujuh hari, sehingga mudah dideteksi. "Bahkan dengan satelit cuaca, siklon tropis bisa dipantau realtime pergerakannya," kata Sutopo.
Terjadinya angin puting beliung, lanjutnya, ditentukan oleh keberadaan awan cumulonimbus (Cb) yang menyebabkan hujan deras. Beberapa gejala awal puting beliung, dikatakannya, dapat dilihat dari udara yang terasa panas dan gerah. Di langit juga tampak ada pertumbuhan awan Cumulus (awan putih bergerombol yang berlapis-lapis).
Ditambahkan Sutopo, di antara kumpulan awan tersebut, ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepi sangat jelas, berwarna abu-abu dan menjulang tinggi. Awan ini dapat tiba-tiba berubah warna dari berwarna putih menjadi berwarna hitam pekat. "Secara visual, awan tersebut tampak seperti bunga kol," ujarnya.
Sebelum puting beliung terjadi, tanda-tanda yang dapat dilihat seperti ranting pohon dan daun bergoyang cepat, karena tertiup angin disertai pusaran kencang yang sudah menjelang. Durasi fase pembentukan awan hingga fase awan punah ini berlangsung paling lama sekitar 1 jam. "Jika sudah melihat beberapa gejala tersebut, masyarakat seharusnya langsung waspada, dan menghindari berada di bawah pohon yang bisa saja tumbang terkena puting beliung," kata Sutopo.