Rabu 25 Jan 2012 18:54 WIB

Subhanallah, Badai Matahari Adalah Tanda Kebesaran Allah

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ramdhan Muhaimin
Badai Matahari (ilustrasi)
Badai Matahari (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Fenomena badai Matahari yang ramai dibicarakan oleh banyak kalangan akan berakibat buruk bagi bumi dan kehidupan manusia. Dipandang sebagian ulama hanya tanda kebesaran Allah yang harus diambil pelajaran.

"Ini adalah fenomena alam yang harus diambil pelajaran dan tanda kebesaran Allah," ucap Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Maruf Amin ketika dihubungi Republika, Rabu (25/1).

Tidak ada yang spesial dalam fenomena alam ini selain tetap harus bersyukur dan memohon perlindungan-Nya. Senada dengan itu, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Yunahar Ilyas mengatakan dalam Islam tidak ada ibadah khusus seperti sholat gerhana matahari atau bulan.

Menurut Yunahar, umat Islam yang merasakan dampak badai matahari cukup berdoa, 'Subhanallah, la haula wala quwwata illa billah'. Artinya "Semoga Allah melindungi kita semua," tuntun Yunahar.

Partikel energetik dari ledakan "flare" badai matahari pertama di tahun 2012 yang tergolong cukup kuat  yang terjadi pada 23 Januari pukul 10.59 WIB, telah mencapai bumi pada Selasa 24 Januari malam waktu Indonesia.

Dampak badai matahari yang cukup kuat ini berpotensi menggangu operasional satelit, seperti satelit komunikasi. Dan kemungkinan terjadi gangguan pada penggunaan telepon selular, siaran TV, komunikasi data perbankan, dan pengguna lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement