REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA. -- Dampak kerusakan gempa 6,3 SR di Kabupaten Manggarai Barat mencapai sekitar Rp 11,6 miliar. Berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB dan BPBD Kabupaten Manggarai Barat terdapat ratusan rumah yang rusak.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, gempa berdampak pada kecamatan Komodo yang mencakup 2 kelurahan dan 5 desa di Kabupaten Manggarai Barat. "Tidak ada korban dan pengungsi," katanya melalui pesan Blackberry Messenger, Rabu (25/1).
Sebanyak 398 unit rumah penduduk yang rusak sedang hingga ringan. 15 unit sekolah rusak sedang dan 11 unit rusak ringan. 18 unit rumah ibadah rusak ringan. 1 unit rumah sakit dan 1 puskesmas serta lainnya rusak ringan. " Total nilai kerugian sementara diperkirakan Rp 11.632.500.000," katanya
Sebelumnya, gempa dengan kekuatan 6,3 SR terjadi pada hari Sabtu (21/1) pada pukul 03:32:54 WIB. Pusat gempa di dasar laut pada kedalaman 124 km dengan koordinat 8.84 LS - 119.60 BT (48 km Barat Daya Manggarai Barat-NTT).
Intensitas gempa III-IV MMI atau sedang. Gempa tidak berpotensi tsunami. "Gempa yang dirasakan cukup kuat dengan durasi sekitar 3 detik sempat membuat warga sempat panik. Namun saat ini aktifitas warga sudah normal kembali," katanya.
Pagi ini, TRC BNPB menyisir pulau-pulau kecil di beberapa daerah lain. "Proses verifikasi kerusakan memerlukan waktu untuk memastikan apakah bangunan tersebut rusak akibat gempa atau sebelumnya memang sudah rusak,"katanya.
Kendala keterbatasan sarana, prasarana, dana operasional dan sumberdaya manusia di BPBD Manggarai Barat menyebabkan pendataan terbatas. "Terlebih bagi daerah-daerah di wilayah Indonesia Timur dan kepulauan yang aksesnya sulit tetapi daerahnya rawan tinggi terhadap bencana seperti gempa bumi,"ujarnya.