Jumat 20 Jan 2012 18:52 WIB

Menkes: Status Flu Burung Masih KLB

Seorang petugas Dinas peternakan melakukan penyomprotan di kandang ayam warga untuk mencegah virus flu burung (H5N1).
Foto: Antara/Fiqman Sunandar
Seorang petugas Dinas peternakan melakukan penyomprotan di kandang ayam warga untuk mencegah virus flu burung (H5N1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah belum mencabut status kejadian luar biasa (KLB) flu burung sejak ditetapkan pada tahun 2006 lalu, meskipun jumlah korban meninggal terus menurun tiap tahunnya.

"Status KLB flu burung memang belum dicabut dari tahun 2006," kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih usai rapat koordinasi kementerian bidang Kesra di gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat.

Menurut Menkes, status flu burung belum ditingkatkan menjadi pandemi karena belum ada sinyal epidemiologi maupun virologi dari virus H5N1 di Indonesia. Meskipun demikian, seluruh jajaran kesehatan dijamin Menkes akan tetap siaga menghadapi penyakit yang ditularkan dari unggas itu, termasuk menyiagakan 100 rumah sakit yang memiliki kapasitas untuk merawat pasien suspek flu burung di berbagai daerah di Indonesia.

Menkes juga memastikan stok obat Flu Burung yaitu oseltamivir atau Tamiflu tersedia dalam jumlah yang cukup dan disediakan cuma-cuma yang disebar di berbagai fasilitas kesehatan. "Selain yang disebar di daerah, ada juga buffer stock lebih dari 1 juta dosis di pusat. Kesiagaan kita cukup tinggi," ujar Menkes.

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga tetap melakukan pengambilan sampel dari orang-orang yang berobat ke Puskesmas dengan keluhan flu untuk memastikan apakah sakit flu yang diderita hanya berupa flu musiman atau flu burung. Sampel flu burung yang ada juga diperiksa di laboratorium untuk melihat apakah ada mutasi dari strain virus namun Menkes menyebut belum ditemukan adanya mutasi hingga saat ini.

Sementara itu, kematian anak perempuan berinisial AS (5) pada 16 Januari lalu merupakan kematian kedua akibat flu burung di Indonesia dan kematian ketujuh dari seluruh dunia. Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama memaparkan dari data Badan Kesehatan Dunia (WHO) sepanjang 2012 atau tanggal 1-20 Januari 2012, ada laporan tujuh kasus Flu Burung di dunia yaitu tiga di Mesir, dua di Indonesia, satu di China dan satu di Kamboja.

"Pada bulan Januari tahun lalu 2011 di dunia ada enam kasus Flu Burung. Artinya, jumlah kasus di dunia pada Januari 2011 dan Januari 2012 tidak jauh berbeda," ujarnya.

Tjandra juga mengungkapkan bahwa virus pada kasus Indonesia di 2012 tidak mengalami mutasi dan masih sama dengan kasus flu burung sebelumnya yaitu reseptor masih alpha 2,3 dan virus sama dengan virus human Indonesia 2007 dan juga tidak terjadi "sustained transmission" (penularan berkelanjutan).

"Dengan dua bukti ilmiah ini yaitu virus masih sama dan tidak terjadi 'sustained transmission' maka dapat dipastikan bahwa sampai saat ini tidak ada penularan antar manusia pada flu burung ini," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement