REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dalam waktu dekat, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR, Nining Indar Saleh akan melaporkan seluruh proyek yang ada di DPR. Sebab, Ketua DPR, Marzuki Alie sendiri yang akan mengantarkan Nining.
Hal tersebut dilakukan agar DPR diakui sebagai lembaga yang transparan dan terbuka di mata masyarakat. "Nanti saya akan bersama-sama Sekjen ke KPK," jelasnya di DPR, Jumat (20/1).
Dia mengatakan masalah proyek-proyek di DPR janganlah dijadikan fitnah sehingga masyarakat terus-menerus berpikiran buruk mengenai DPR. Sedangkan Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Golkar Priyo Budi Santoso menilai publik tak adil dalam memberikan kritikan terhadap dewan terkait proyek-proyek di DPR yang menelan biaya puluhan miliar rupiah.
Menurutnya, sangat tidak adil jika publik hanya menyoroti DPR. Oleh sebab itu, ia meminta agar seluruh lembaga negara serta Kementerian
termasuk istana juga harus dikritisi dalam penggunaan anggaran keuangan negara.
"Adilnya semua disoroti, harus semua lini, ketum MK, ketua MA juga, lembaga-lembaga negara termasuk Kementerian, semua harus disoroti, harus dibuat siapa yang paling hemat," kata Priyo.
Dikatakannya, kontroversi anggaran proyek DPR akan dibahas dalam rapat pimpinan DPR. Hal tersebut, lanjutnya, untuk memperjelas kepada publik. "Kita akan mengadakan Rapim DPR. Janganlah menjadi polemik, biarkanlah masyarakat melakukan kritikan," lanjutnya.
Dalam hal ini, ia meminta agar Badan Kehormatan (BK) DPR dapat mengungkap proyek-proyek di DPR yang memang menurutnya patut dicurigai. "Belum tahu nanti juga akan dibicarakan, saya kira BK juga sudah bekerja dengan baik," ucapnya.