REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Seorang balita perempuan, AS (5 tahun), warga Tanjung Priok, Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta. Hal ini diungkapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL) mengumumkan satu kasus baru H5N1 yang telah dikonfirmasi oleh Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Litbang Kesehatan.
AS ditemukan tim surveilans saat melakukan investigasi di wilayah tersebut pada 7 Januari. Ia mengalami gejala demam sehari sebelumnya. Ia kemudian dirujuk ke RSUP Persahabatan. AS langsung mendapatkan perawatan intensif di ruang isolasi sesuai dengan tata laksana pemeriksaan suspect flu burung.
Pada 13 Januari, penderita mengalami sesak nafas, dan dilakukan tindakan medis sesuai prosedur. Dari hasil pemeriksaan Polymirasea Chain Reaction (PCR), pasien dinyatakan positif terinfeksi virus H5N1. Karena kondisinya semakin menurun, akhirnya pasien meninggal pada 16 Januari 2012 sekitar pukul 02.00 WIB.
Berdasarkan penyelidikan epidemiologi ke rumah penderita dan lingkungan sekitar oleh Tim Terpadu Kemenkes dan Dinas Kesehatan setempat, diperoleh informasi bahwa yang bersangkutan sering dibawa ke bengkel tempat kerja PD (pasien positif flu burung). Di tempat tersebut terdapat burung merpati. Ia sering diajak ke peternakan burung merpati milik teman PD. Ia juga sering diberi makanan tanpa cuci tangan setelah memegang merpati.
Dengan bertambahnya satu kasus ini, jumlah kumulatif flu burung di Indonesia sejak 2005 sampai berita ini disiarkan adalah 184 kasus dengan 152 kematian.