REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Rencan Kemenhan membeli 100 unit Tank Leopard eks Belanda dinilai akan mematikan industri strategis dalam negeri. Sikap itu pun diangggap bertolak belakang dengan keinginan publik yang menghendaki kemandirian teknologi domestik.
"Rencana pembelian itu harus dikaji ulang. Selama ini PT. Pindad mampu memproduksi tank yang sesuai dengan kebutuhan Indonesia, lalu kenapa harus impor dari luar," kata Anggota Komisi I DPR RI Al Muzzammil Yusuf. "Jika ini tetap dilakukan maka industri dalam negeri akan bangkrut karena tidak ada yang beli," ujarnya di Jakarta, Kamis (19/1).
Ia juga meminta Presiden SBY harus konsisten dengan agenda riset nasional 2010-2014 yang menargetkan kemandirian dalam pengadaan berbagai tipe tank untuk pertahanan dan kemananan.
Pemerintah, katanya, harus meninggalkan paradigma lama akibat terbiasa impor Alutsisa. Pasalnya jika terus dibiarkan maka makelar pembelian alutsista luar negeri akan terus hidup dan mengancam bangkrutnya industri strategis dalam negeri.
"Saya meminta kepada Presiden SBY untuk mengarahkan visi tersebut kepada Kemenhan. Jangan sampai terkesan masing-masing kementerian jalan sendiri-sendiri dan tidak ada koordinasi serta visi yang sama," ujarnya.