REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ramai-ramai antara ketua DPR dan Sekjen, ditanggapi oleh Wakil Ketua DPR, Anis Matta. Anis meminta agar jangan ada lempar tanggung jawab terkait proyek renovasi ruang rapat badan anggaran (banggar) yang menyedot uang negara sebesar Rp 20,3 miliar. ''Pada dasarnya ini orang saling lempar tanggung jawab atas sebuah keputusan yang diambil sama-sama,'' katanya di gedung DPR, Jakarta, Rabu (18/1).
Ia pun mengaku tidak sepakat jika kesalahan hanya ditanggung oleh sekjen. Lebih bagus, kata dia, membuat tradisi mencari letak kesalahan, bukan mencari kambing hitam.
Apalagi, keputusan proyek itu disahkan secara bersama di sidang paripurna. Sehingga, tidak ada orang yang bisa disalahkan secara spesifik terkait pengambilan keputusan tersebut. ''Ini keputusan bersama. Menjatuhkan kesalahan pada sesorang saja. Itu tidak tepat.''
Terkait teguran Kerus DPR, Marzuki Alie kepada Sekjen Ninig Indra Saleh, menurutnya, teguran itu lebih ditujukan agar setiap ada rencana yang akan dijalankan, harus diberitahukan ke pimpinan.
Ia mengaku, lebih mendukung upaya pemeriksaan yang dilakukan Badan Kehormatan (BK) DPR. Termasuk upaya untuk memeriksa pimpinan banggar yang diindikasikan ada andil dalam penentuan besaran anggaran.