REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) menyiagakan 22 kapal operasi hingga Ahad (15/1) petang. Hal itu untuk mengurai antrean penumpang dan kendaraan di Pelabuhan Merak, Banten pasca meluapnya Sungai Ciujung yang menyebabkan Jalan Tol Jakarta – Merak banjir.
Sekretaris Perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry, Christine Hutabarat mengatakan ASDP terpaksa menutup dermaga empat dan lima. Akibatnya, beberapa kapal yang masuk susah bersandar dan memperlambat proses bongkar muat barang di pelabuhan.
“Biasanya bongkar muat 30 menit, sekarang lebih dari satu jam,” kata Christine saat dihubungi Republika, Ahad (15/1). Kejadian tersebut tak lepas dari cuaca ekstrim yang menganggu aktivitas pelayaran.
Seluruh wilayah Nusantara tengah memasuki musim penghujan. Dengan situasi cuaca hujan dan kondisi angin seperti saat ini, kata Christine, berpengaruh pada ketinggian gelombang laut. Operasional kapal tentunya juga berkaitan dengan faktor cuaca.
PT ASDP Indonesia Ferry, kata Christine, tetap berkomitmen untuk keselamatan pengguna jasa. Operasional kapal akan berpegang pada instruksi dan perintah Syahbandar terkait izin berlayar, juga imbauan BMKG.
Hal tersebut tentunya berdampak lain, misalnya tertundanya penyeberangan dan munculnya antrean kendaraan di pelabuhan. Hingga Ahad (15/1) sore, kata Christine, ASDP sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, Jasa Marga, dan pihak terkait lainnya