REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pembangunan peradaban baru Indonesia merupakan agenda utama umat Islam. Membangun kembali peradaban baru menjadi topik utama dalam Musyawarah Wilayah IV Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PII) Jawa Barat. "Ini menjadi agenda kita umat Islam," ujar Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dalam sesi diskusi muswil yang digelar di Bandung tersebut, Sabtu (14/1).
Menurut Heryawan, tanggung jawab umat dalam pembangunan peradaban di negeri ini sangat besar. Hal tersebut mengacu pada komposisi kaum Muslimin yang mencapai 80 persen lebih dari seperempat miliar total populasi penduduk Indonesia hari ini. Apalagi, sambung Heryawan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik terakhir pertambahan penduduk Indonesia 4,3 juta jiwa per tahun. Dengan kata lain, peluang bertambahnya populasi Muslim di dunia juga semakin besar dari Indonesia.
Heryawan mengatakan, pertumbuhan populasi yang besar ini tidak akan menjadi masalah selama konsep pembangunan peradaban benar-benar dilaksanakan secara tersistematis. Dia mencontohkan Cina yang saat ini jumlah penduduknya mencapai satu miliar lebih. Meski memiliki jumlah penduduk yang besar, ujar Heryawan, Cina ternyata mampu menjaga ketahanan pangannya dengan baik. Bahkan, berbagai produk negeri tirai bambu ini juga mampu membanjiri pasar di dunia. Sehingga, Cina menjadi salah satu kekuatan ekonomi terkuat di dunia.
"Pertumbuhan ekonomi Cina ini tidak terlepas dari penguasaan iptek mereka," tegas Heryawan.