REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA---Kendati Iroh (25 tahun), yang menjadi TKI di Arab dikabarkan meninggal dunia enam bulan lalu, keluarganya ternyata baru mendengar kabar itu sebulan yang lalu.
Ibu kandung Iroh, Min Mintarsih (60) mengatakan, putrinya itu berangkat jadi TKI sejak tiga tahun yang lalu. Dia diberangkatkan melalui PT Restu Bunda Sejati. Kabar kematian Iroh juga baru disampaikan oleh sponsor sejak sebulan yang lalu. "Tapi, sampai saat ini kami belum menerima jenazah Iroh," kata penduduk Kampung Cibinong RT 06/02, Desa Citeko, Kecamatan Plered, ini, dengan nada berat, Kamis (12/1).
Dihubungi terpisah, Yani, yang menjadi sponsor sekaligus kerabat keluarga korban, mengatakan dirinya prihatin atas nasib yang menimpa Iroh. Berbekal pengalaman sebagai sponsor, Yani berupaya untuk mengurusi kepulangan jenazah Iroh.
Ketika ditelusuri, ternyata penyebab kematian Iroh bukan sakit paru-paru, melainkan terjatuh dari lantai tiga rumah majikannya. PJTKI yang memberangkatnya juga mengetahui fakta penyebab kematian Iroh. "Dia jatuh, bagian dada yang paling parah. Akibatnya, paru-paru Iroh terinfeksi," ujar Yani.
Saat ini, dirinya berusaha berkoordinasi dengan PJTKI yang memberangkatkan Iroh. Tujuannya, supaya jenazah TKI tersebut bisa segera dipulangkan. Ini karena pihak keluarga tetak bersikukuh ingin jenazah Iroh dimakamkan di kampung halaman.